Search This Blog

Monday, June 10, 2013

Bentuk Utama Terapi


Seorang anak yang menangsis ditenangkan oleh ibunya. Seorang murid yang menjadi malas, dibangkitkan semangatnya oleh gurunya.seorang teman yang sedang galau di tenangkan oleh sahabatnya. Semua hal inidapat dikatakan  sebagai sebuah psikoterapi secara umunya, namun biasanya masyarakat awam tidak menggunakan istilah  psikoterapi untuk hal tersebut.
            Lalu perbedanya dengan psikoterapi yang dilakukan oleh seorang dokter atau seorang professional lainnya?
Definisi psikoterapi professional dapat diberikan sebagai berikut: Psikoterapi merupakan suatu cara penanganan terhadap masalah emosional seorang klien oleh seorang enaga ahli yang terlatih di bidangnya,dilihat dari hubungan secara keprofessionalisme,dimana tenaga ahli tersebut secara sukarela hendak menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala-gejala yang abnormal, selain itu juga mengoreksi perilaku yang terganggu serta menumbuhkan kepribadian klien secara positif.
Dalam psikoterapi,hubungan tenaga ahli (psikiatri)dengan klien serta pengenalan pemindahan dan hambatan adalah sangat penting.( Maramis, 2005)
A.Psikoterapi dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu : Psikoterapi suportif  dan Psikoterapi genetic-dinamik.

Psikoterapi suportif  (atau supresif atau non spesifik)
Tujuan psikoterapi suprotif:
       Menguatkan daya tahan mental yang dimiliki klien.
       Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri. ( Maramis, 2005)
       Meningkatkan kemampuan adaptasi lingkungan (Anonym , 2001)
       Mengevaluasi situasi kehidupan klien, serta kekuatan dan kelemahannya, untuk selanjutnya membantu klien melakukan perubahan realistic. apa saja yang memungkinkan untuk dapat berfungsi lebih baik dari sebelumnya.(Tomb,2004)





Cara-cara psikoterapi suportif antara lain sebagai berikut:
•Ventilasi atau (psiko-) kataris
•Persuasi atau bujukan (persuasion)
•Sugesti
•Penjaminan kembali ( reassurance)
•Bimbingan dan penyuluhan
•Terapi kerja
•Hipno-terapi dan narkoterapi
•Psikoterapi kelompok 
•Terapi prilaku

 Psikoterapi wawasan
(atau genetic-dinamik, atau insight psychotherapy)dibagi menjadi psikoterapi reedukatif dan psikoterapi rekonstruktif.
 Psikoterapi reedukatif: psikoterapi yang digunakan untuk mencapai tentang konflik-konflik yang letaknyalebih banyak di alam sadar, dengan usaha untuk menyesuaikan diri kembali, memodifikasi tujuan dan membangkitkan serta mempergunakan potensi kreatif yang ada.

Cara-cara psikoterapi reedukatif antara lain: 
–Terapi hubungan antar-manusia (relationship-therapy)
 – Terapi sikap (attitude therapy)
 –Terapi wawancara (interview therapy)
 –Analisa dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf meyer) 
–Konseling terapetik  
–Terapi case-work  
–Reconditioning 
–Terapi kelompok yang reedukatif  
–Terapi somatic

 Psikoterapi rekonstruktif 
Merupaka psikoterapi yang bertujuan untuk mencapai konflik-konflik yang letaknya dialam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yangluas daripada struktur kepribadian dan pengeluasan daripada pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru.

Cara-cara psikoterapi rekonstruktif antara lain: 
–Psikoanalisa Freud 
–Psikoanalisa non-freud 
–Psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa
Cara : asosiasi bebas, analisa mimpi, hipoanalisa/sintesa, narkoterapi, terapimain, terapi seni, terapi kelompok analitik.1.Beberapa jenis psikoterapi suportif Semua dokter kiranya harus dapat melakukan psikoterapi suportif jeniskatarsis, persuasi, sugesti, penjaminan kembali, bimbingan dan penyuluhan(konseling).

 
Ventilasi atau katarsis
ialah membiarkan klien mengeluarkan isi hatisepuasnya. Sesudahnya biasanya ia merasa lega dan kecemasannya (tentang penyakitnya) berkurang, klien kemudian dapat melihat masalahnya dalam proporsi yang sebenarnya. Hal ini dibantu oleh psikiatris dengan sikap yang penuh pengertian (empati) dan dengan anjuran. Jangan terlalu banyak memotong bicaranya (menginterupsi). Yang dibicarakan ialah kekhawatiran, impuls-impuls,kecemasan, masalah keluarga, perasaan salah atau berdosa.

Persuasi
ialah penerangan yang masuk akal tentang timbulnya gejala-gejala serta baik-buruknya atau fungsinya gejala-gejala itu.
Kritik diri sendiri oleh klien penting untuk dilakukan. Dengan demikian maka impuls-impuls tertentu dibangkitkan, diubah atau diperkuat dan impuls-impuls  lain dihilangkan atau dikurangi ,serta klien dibebaskan dari impuls-impuls yang sangat mengganggu. Pelan-pelan klien menjadi yakin bahwa gejala-gejalanya akan hilang.

Sugesti
ialah secara halus dan tidak langsung menanamkan pikiran pada klien atau membangkitkan kepercayaan padanya bahwa gejala-gejala akan hilang.psikiatris sendiri harus mempunyai sikap yang meyakinkan dan otoritas professional serta menunjukan empati. klien percaya pada psikiatris sehingga kritiknya berkurang dan emosinya terpengaruh serta perhatiannya menjadi sempit. klien mengharap-harapkan sesuatu dan mulai mempercayai. Bila tidak terdapat gangguan kepribadian yang mendalam, maka sugesti akan efektif, seperti pada reaksikonversi yang baru dan dengan konflik yang dangkal atau pada nerosa cemas sesudah kecelakaan. Sugesti dengan aliran listrik (faradisasi) atau dengan masasi kadang-kadang juga menolong, tetapi perbaikan itu cenderung untuk tidak menjadi tetap karena klien menganggap pengobatan itu dari luar dirinya. Jadi sugesti harus diikuti dengan reedukasi. Anak-anak dan orang-orang dengan inteligensi yang sedikit kurang serta klienyang berkepribadian tak matang atau histerik lebih mudah disugesti. Jangan memaksa klien dan jangan memberikan kesan bahwa psikiatris menganggap dirinya membesar-besarkan gejalanya. Jangan mengganggu perasaan akan harga diri klien. Jika hal itu terjadi maka klien akan menyempit dan menurun, akhirnya ia hanya menerima rangsangan dari hipnotisir, ia masuk dalam keadaan trance mulai dari ringan sampai trance yang dalam dengan kekakuan otot diseluruh badan. Dalam hipnosa dapat dilakukan analisa konflik-konflik dan sintesa, atau sintesa dilanjutkan sesudah pasien sadar kembali. Dalam hal ini sugesti dalam waktu hipnosa dan sugesti sesudah hipnosadapat dipakai.

Narkoterapi
secara intravena disuntikkan suatu hipnotikum dengan efek yang pendek (umpamanya pentothal atau amital natrium). Dalam keadaan setengah tidur, klien diwawancarai, konflik dianalisa lalu disintesa. Bahan yang timbulsewaktu narkoterapi dapat juga dipakai dalam sintesa sesudah klien sadar kembali. Narkoterapi dengan narkoanalisa dan narkosintesa itu membantu psikoterapi.

Psikoterapi kelompok 
Pembagian kerja psikoterapi berdasarkan prosesnya dibagi manjadi psikoterapisuportif,  reedukatif  dan psikoterapi rekonstruksi.  Bila dilihat dari lamanya, maka ada psikoterapi jangka pendek dan psikoterapi jangka panjang. Bila dilihat dari jumlah pasien maka ada psikoterapi individual dan psikoterapi kelompok. Bila kelompok ini terdiri dari para anggota satu keluarga, maka disebut terapikeluarga. Bila hanya suami istri disebut konseling pernikahan (marriagecounseling). Terapi keluarga (family therapy) dan konseling pernikahan dilakukan bila keadaan keluarga atau pernikahan itu sendiri yang menjadi sumber stress atau penyebabgangguan jiwa. Sukar untuk mengobati satu orang saja bila interaksi atau polakomunikasi itu yang patologis, karena semua anggota keluarga merupakan kesatuan dan mereka terus menerus saling mempengaruhi.Khusus untuk suami isteri, ataupun pasangan lain (kedua-duanya pria atau wanita)yang sering bekerja sama dan masih dapat berfungsi secara normal maka latihan-latihan (encounter) sangat berguna untuk mengembangkan komunikasi dan saling pengertian yang lebih dalam. Jumpa nikah atau marriage encounter sudah tersebar diseluruh dunia sebagai cara yang efektif untuk memperkokoh pernikahan melalui 7 pengembangan komunikasi antara suami isteri. Akan tetapi bila pola komunikasi sudah patologis, maka sebaiknya dilakukan terapi keluarga, konseling pernikahanatau terapi kelompok.

Terapi kelompok berguna untuk klien yang:
Segan terhadap psikoterapi individual karena takut, tak percaya kepadaterapis, bersaing keras dengan terapis, melawan figure orang tua.
Tidak atau kurang berpengalaman dengan saudara-saudara mempunyaisikap bertentangan dengan saudara-saudara; kurang berpartisipasi dalamlingkunagn, mempunyai pengalaman keluarga yang merusak; tidak atausuka menyesuaikan diri dalam kelompok.
•Mempunyai intelegensi yang rendahAgar proses kelompok dapat berjalan lebih lancar maka:
•Individu harus diterima sebaik-baiknya, sebagaimana dia adanya.
•Pembatasan yang tidak perlu dihindarkan.
•Pernyataan verbal yang tak tertahankan dibiarkan keluar.
•Reaksi-reaksi dalam interaksi kelompok dinilai.
•Pembentukan kelompok harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan paraanggota secara perorangan.Fase-fase terapi kelompok secara singkat pada umumnya ialah:
•Penyatuan kelompok dengan terbentuknya identifikasi kelompok 
•Interaksi dalam kelompok dengan melihat pada dinamika kelompok 
•Pengertian dan penyelesaian dinamika dengan timbulnya wawasan.Tujuan terapi kelompok ialah membebaskan individu dari stress, membantu paraanggota kelomp[ok agar dapat mengerti lebih jelas sebab kesukaran mereka,terbentunya mekanisme pembelaan yang lebih baik yang dapat diterima dan yanglebih memuaskan.Terapi Perilaku
8
 
Terapi perilaku berusaha menghilangkan masalah perilaku khusus secepat-cepatnya dengan mengawasi perilaku belajar pasien. Ada tiga cara untuk menguasai atau mengubah perilaku manusia, yaitu:
1.
Perilaku dapat diubah dengan mengubah peristiwa-peristiwa yangmendahuluinya, yang membangkitkan bentuk prilaku khusus itu.Umpamanya seoaranga anak yang tidak berprestasi disekolah dan nakaldikelas hanya dengan seorang guru tertentu dapat menjadi efektif dan rajin bila ia dipindahkan ke kelas lain diajar oleh guru yang lain.2.Suatu jenis perilaku yang timbul dalam suatu keadaan tertentu dapatdiubah atau dimodifikasi. Umpamanya seoarang anak dapat diajar untuk melihat dirinya sendiri dalam suatu kegiatan kompromi yang konstruktif dan tidak menunjukkan ledakan amarah bila ia menghadapi frustasi.3.Akibatnya suatu perilaku tertentu dapat diubah dan demikian perilaku itudapat dimodifikasi.Pendekatan perilaku memang makin lama makin banyak diterapkan, bukan hanyauntuk meringankan atau menghilangkan gejala psikiatri, akan tetapi dipakai jugadalam bidang pendidikan, social dan keadaan lain diluar klinik

Wednesday, May 1, 2013

PERBEDAAN antara KONSELING dengan PSIKOTERAPI



Nama : Pandita Manggala
NPM : 15510298
KELAS :03 pa 04

1.       Psikoterapi memiliki arti ganda, dimana pada sisi psikoterapi menunjukan kepada sesuatu yang jelas yaitu satu bentuk terapi psikologis, namun di satu sisi lain menunjukkan pada sekelompok terapi psikologis.

2.     Konseling pada biasanya menangani individu yang normal, sedangkan psikoterapi senantiasa menangani orang yang mengidap gangguan psikologis.

3.     Konseling lebih memiliki sisi edukatif, suportif, berorientasi sadar dan nerjangka pendek, sedangkan psikoterapi lebih memiliki sisi rekonstruksi, konfrontatif, berorientasi tak sadar dan berjangka panjang.

4.     Konseling lebih terstruktur dan terarah pada tujuan yang terbatas dan konkret ,sedangkan psikoterapi sengaja dibuat lebih ambigu dan memiliki tujuan yang berubah-ubah dan  berkembang terus.


Sumber :
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=22&ved=0CDgQFjABOBQ&url=http%3A%2F%2Fkk.mercubuana.ac.id%2Ffiles%2F61039-1-380346262444.doc&ei=VoxIUaarIYSNrgefn4GICg&usg=AFQjCNGa7xnobKO6Ymb0tBZhDpVdXDhycw&sig2=2mqEbHDSX0av_-qYjsaV_A&bvm=bv.43828540,d.bmk